Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

kebebasan atau keblabasan

"kita mempunyai hak untuk berekspresi" mungkin semua sering mendengar ucapan tersebut sebagai dalih ketika ada kritikan yang datang atas perbuatan mereka. dan yang paling sering mengucapkan kalimat tersebut adalah orang-orang yang pintar, gaul, maju. tapi kalau dipikir lebih jauh kalimat tersebut, sangat terlihat kebodohan mereka dalam menghadapi hidup. contoh kasus yang paling fresh adalah kasus manji dan lady gaga. bagaimana salihara mengatakan bahwa mereka mempunyai hak bebas berekspresi. padahal kalau kita perhatikan mereka telah lupa bahwa yang datang kepada mereka juga sebagai wujud ekspresi sebagai kontrol agar kebebasan berekspresi tidak melanggar hak. begitu pun dalam kasus lady gaga. bahkan dalam beberapa kesempatan saya mencoba mengomentari beberepa pendapat Ulil Abshor Abdalla dan guntur Romli. yah mereka tidak pernah membalas ungkapan saya. bagi saya mereka tidak lebih pintar dari saya. dan mereka bahkan jauh lebih bodoh dari mereka yang seharusnya.

BUKAN GURU TIDAK BOLEH MARAH

Banyak kasus kekerasan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Bahkan tidak sedikit kasus-kasus kekerasan itu berujung di meja hijau. Peristiwa kekerasan yang terjadi, biasa diawali oleh kemarahan guru karena tingkah polah sang murid yang membuat sang guru kehilangan kesabaran. Hingga muncul sebuah peraturan tidak tertulis GURU TIDAK BOLEH MARAH. Marah adalah salah satu bentuk emosi manusia atas sikap, perilaku, atau hal yang membuat ia tidak nyaman. Sikap marah adalah suatu yang wajar. Sikap ini biasanya muncul jika sang pelaku merasa tersakiti, baik itu secara fisik atau mental. Bentuk kemarahan bisa terwujud dalam beberapa perilaku.   Ada kemarahan yang berupa cacian, lontaran kata-kata yang seringkali tidak terkontrol. Ada pula kemarahan yang berupa tindakan fisik berupa pukulan ataupun tendangan. Dan perilaku itu hanya perwujudan sikap marah dalam bentuk fisik. Marah sebenarnya lebih pada sisi emosional, perasaan, pemikiran manusia yang jika bisa dilampiaskan dengan baik,

KYAI, MASIH KUINGAT MAAFMU

Manusia bertambah dewasa seiring dengan bertambahnya usia. Tetapi kedewasaan itu tumbuh bergantung dengan masalah yang kita hadapi, siapa yang kita temui, dan bagaimana kita menyikapi. KH. Mohammad Tidjani Djauhari, MA. nama beliau. Seorang kyai di sebuah pesantren besar di Madura tempat saya menghabiskan masa SMP dan SMA saya. Jangan pernah bertanya mengapa saya bisa berada di sana, karena saya pasti hanya akan menjawab, “Itu takdir dan jalan hidup saya.” Bagi saya, beliau adalah guru dan inspirasi para guru, memenuhi panggilan untuk menjadi guru di pesantren milik orang tuanya ketika tengah meraih sukses di negeri orang. Hidup di pesantren besar seperti Al-Amin tidaklah mudah. Jangan pernah berharap bisa sering bertemu dengan Pak Kyai dalam sebuah kelas atau dalam sebuah proses pembelajaran. Hanya santri tingkat tertentu saja yang mungkin mendapat kesempatan diajar oleh beliau. Dan saya adalah santri yang beruntung yang bisa dekat dengan beliau bahkan bisa sering bertatap

MURIDKU TERJANGKIT PSIKOSOMATIS

Gambar
Sekali lagi, hari ini Hafidz tidak masuk. Entah ada apa dengannya. Sudah beberapa kali ia tidak masuk kelas. Ketika kutanyakan kepada teman-temannya, jawaban yang saya dapatkan tidak jelas. Ada yang bilang sakit, ada yang bilang bolos, lebih banyak lagi yang bilang tidak tahu. Hafidz bukan anak yang nakal, cenderung tidak pernah membuat masalah. Bahkan ia termasuk anak yang paling pintar di antara teman-temannya. Malah kalau boleh dibilang ia anak yang paling rajin, paling alim, selalu mendapat nilai tertinggi. Memang terkadang ia suka mengeluh tentang teman-temannya yang baginya sangat ramai dan suka mengganggu. Saya mengenalnya sejak ia masih duduk di bangku SD kelas 6. Kebetulan ia menlanjutkan sekolah di SMPIT yang masih satu komplek dengan SDIT tempat ia dulu sekolah. Kepandaiannya memang sudah nampak sejak ia di SD. Beberapa kali mengikuti perlombaan antar SD se-Jawa Timur. Lulus SD dengan nilai tertinggi. Lancar membaca Al Quran bahkan telah hafal juz 30 dan sebagian