AKU PEDULI KARENA AKU EGOIS
Mungkin kita sering mendengar pasangan yang ketika berselisih mengungkapkan bahwa pasangan mereka egois, tidak peduli dengan dirinya. Banyak orang yang berpikir bahaw seseorang yang egois cenderung tidak peduli dengan orang di sekitarnya. Memang itulah yang selalu ada dalam benak setiap orang. Dan itu telah menjadi sebuah keumuman atau logika yang telah mengakar kuat di benak masyarakat. Namun, orang yang egois tetapi ia adalah orang yang sangat peduli. Mungkinkah?
Ego bisa diartikan sebagai pemikiran akan seseorang atas dirinya sendiri, khususnya dalam berhubungan dengan orang lain atau dunia luar (Oxford English Dictionary). Sedangkan egois adalah kata sifa dari ego yang berarti terlalu memikirkan dirinya sendiri atau bisa dibilang tidak peduli dengan orang lain. Maka tidak salah jika seseorang yang egois adalah orang yang tidak peduli dengan orang lain. Tetapi itu juga tidak sepenuhya benar. Karena ternyata orang yang sangat egois bisa menjadi orang yang sangat peduli. Bagaimana bisa?
Hal ini bisa terjadi bergantung terhadap pola piker seseorang. Seseorang yang sadar bahwa manusia adalah makhluk sosial yang terikat hukum timbal-balik dan sebab-akibat, bisa menjadi orang sangan peduli walau ia hanya memikirkan dirinya sendiri. Karena egonya, seseorang yang yakin orang akan berlaku sama seperti yang ia lakukan, ia akan berlaku sangat peduli kepada orang lain karena hanya peduli pada dirinya sendiri. Ini bisa terjadi karena dengan bersikap peduli, ia bisa memenuhi egonya. Mungkinkah itu bisa dibilang egois sedangkan ia sangat peduli, atau berarti ia bersikap pamrih atas semua sikap pedulinya? Benar! Itu adalah ego pribadinya yang demi dirinya, dan tentunya bersikap pamrih itu wajar karena itu adalah keyakinan bahwa semua akan peduli kepadanya jika ia peduli kepada semua orang. Inilah egoisme yang baik, mengapa?
Karena Tuhan telah mengajarkan. Tuhan telah mengajarkan kepada manusia jika ia ingin mendapat kebaikan maka ia harus berbuat baik. Dengan ia peduli, sunnatullah akan berjalan, orang lain pasti peduli terhadap dirinya.
“Barangsiapa bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur terhadap dirinya sendiri.”
“Barangsiapa memberi sesuatu, maka ia akan diberi dari apa yang ia beri.”
Maka,
AKU PEDULI KARENA AKU PEDULI TERHADAP DIRIKU SENDIRI
AKU PEDULI KARENA AKU EGOIS
Komentar